Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University menggelar Industry Gathering and Business Matching 2024. Acara ini dihelat untuk mempertemukan inventor dan startup IPB University dengan mitra industri. Sebanyak 21 inventor dan 20 startup hadir di Gedung Startup Center, Kampus IPB Taman Kencana, Bogor. (25-26/11).
Prof Erika B Laconi, Kepala LKST IPB University menjelaskan, dalam kegiatan ini akan ditandatangani lima surat perjanjian kerja sama (SPK) dari inovasi dosen dan mahasiswa IPB University dengan mitra industri. Di samping itu, kesepakatan kerja sama juga dijalin oleh enam tenant yang sebagian besar merupakan alumni IPB University.
“LKST IPB University tidak akan pernah berhenti melakukan intermediasi dari hasil-hasil riset invensi menuju inovasi,” ujarnya. Ia juga berharap hasil karya inovasi-inovasi IPB University bisa berdampak positif dan memberikan makna yang besar, baik secara sosial maupun ekonomi.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam sambutannya mengungkap, salah satu visi IPB University adalah menjadi innopreneur university, yakni perguruan tinggi yang berbasis pada inovasi yang berdampak.
“Pada tahun 2024, IPB University telah menghasilkan 1.072 paten, 372 di antaranya sudah granted. Science and Techno Park (STP) IPB University juga hingga saat ini sudah mendampingi 438 startup dengan tingkat keberhasilan lebih dari 60 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan, jumlah startup yang diinkubasi pada tahun 2024 ini sebanyak 56 startup. Saat ini, startup tersebut telah menyerap tenaga kerja sebanyak 986 orang dengan total omzet sekitar 155 miliar rupiah. “Ini sebuah angka yang tidak kecil untuk perguruan tinggi,” imbuhnya.
Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim menuturkan, LKST IPB University merupakan jembatan bagi startup dan peneliti dengan mitra industri untuk bisa terus mengembangakan riset dan inovasinya. (AS/Rz)
