Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Singapore Management University (SMU) baru-baru ini menggelar sharing session dengan topik “Bridging Ideas and Opportunities for Student-Led Startups” dalam rangka Lee Kuan Yew Global Business Plan Competition (LKYGBPC) ke-12. Sharing session ini bertujuan untuk membahas pentingnya kewirausahaan berbasis inovasi di lingkungan akademik dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
Sharing session ini diisi para startup besutan UGM, SMU, serta pakar dan praktisi dalam bidang inovasi dan kewirausahaan, diantaranya Azellia Alma Shafira (Chief Executive Officer, Banoo & Tenaga Pendidik Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM), Khadijah Syahidah Pinardi (Co-Founder, FinESG, Mahasiswa SMU) dan Melchior Raka Daksattama (Chief Executive Officer, Waste and Wishes Indonesia & Alumni Fakultas Teknik UGM), termasuk James Lee dari SMU, dr. Dian K. Nurputra dari UGM, dan Alif Anshari dari Protege Ventures. Mereka membahas tentang bagaimana inovasi dapat diubah menjadi solusi komersial yang berkelanjutan dan bagaimana universitas dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan startup.
Dalam kesempatan ini, juga dibahas tentang pentingnya kewirausahaan dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi di Asia Tenggara. Para pembicara juga membagikan pengalaman mereka dalam mengembangkan startup dan bagaimana universitas dapat mendukung pengembangan startup. Forum ini menyediakan kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara dan peserta lainnya. Para peserta juga memperoleh pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan startup yang berkelanjutan dan memiliki dampak sosial yang signifikan. kegiatan ini juga mengajak para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan peneliti untuk terus mengembangkan inovasi mereka menjadi produk yang berkelanjutan melalui kewirausahaan startup.
Dalam kegiatan ini, diumumkan bahwa UGM dan SMU akan terus bekerja sama untuk mengembangkan program kewirausahaan dan inovasi yang dapat terus mendukung pengembangan ekosistem inovasi dan kewirausahaan startup di Asia Tenggara. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lebih banyak startup yang inovatif dan berkelanjutan yang dapat membantu menghadapi tantangan sosial dan ekonomi di wilayah ini.
Penulis: Danny
Editor: STP UGM