Sampah organik merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan data dari Pemerintah Daerah DIY tahun 2023, volume sampah harian yang dihasilkan mencapai lebih dari 700 ton, dengan sebagian besar terdiri dari limbah organik yang belum diolah secara efisien. Kondisi ini berdampak pada lingkungan, seperti peningkatan emisi gas rumah kaca dan potensi pencemaran tanah dan air, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, sektor peternakan juga menghadapi tantangan yang tidak kalah serius, yakni kenaikan harga pakan ternak. Harga pakan yang terus meningkat menyebabkan naiknya harga produk peternakan, yang kemudian membebani peternak kecil dan menengah. Di sisi lain, kebutuhan akan sumber protein alternatif juga semakin meningkat seiring dengan fluktuasi harga daging sapi dan kambing. Salah satu solusi yang dapat mendukung
ketahanan pangan adalah pengembangan daging kelinci, yang memiliki potensi besar sebagai sumber protein murah dan bernutrisi tinggi.
Joglo Farm hadir dengan solusi berbasis integrated farming yang mengadopsi metode zero waste. Dengan memanfaatkan teknologi biokonversi menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) atau maggot, Joglo Farm mengolah limbah organik menjadi produk bernilai tinggi, seperti pakan ternak berkualitas dan pupuk organik. Limbah yang sebelumnya menjadi beban lingkungan kini dapat diubah menjadi solusi produktif yang mendukung sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain itu, pengembangan peternakan kelinci dan
budidaya ayam petelur juga menjadi bagian dari sistem berkelanjutan yang diterapkan.
Joglo Farm tidak hanya fokus pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui program bimbingan dan pengabdian. Hingga tahun 2023, Joglo Farm telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 1.100 orang di berbagai wilayah, serta berperan aktif dalam membangun kelompok ternak baru dan mendorong petani untuk beralih dari penggunaan bahan kimia ke praktik pertanian organik. Melalui program
Startup Grant UGM 2024, Joglo Farm berupaya memperluas cakupan program dan mengoptimalkan infrastruktur guna mewujudkan peternakan dan pertanian yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan mendukung kesejahteraan masyarakat.