Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat kaya, termasuk di dalamnya adalah bambu, yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Bambu menjadi salah satu sumber daya alam yang strategis, mengingat pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya dalam menyerap karbon dioksida (CO2) lebih tinggi dibandingkan tanaman lainnya. Data dari BPS tahun 2022 menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 66,9 juta bambu yang tumbuh di Indonesia, menjadikan bambu sebagai potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Dengan adanya lebih dari 159 spesies bambu di Indonesia, tanaman ini berpotensi menjadi salah satu solusi untuk mengatasi deforestasi, pemanasan global, dan mendukung ekonomi hijau.
Namun, meskipun memiliki potensi besar, industri bambu di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keberlanjutan tanaman bambu, kurangnya teknologi pengolahan, keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang nilai ekonomis bambu, serta kurangnya regulasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan industri bambu secara holistik. Padahal, sebagai tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat, bambu memiliki manfaat multifungsi, mulai dari sebagai bahan baku konstruksi, kerajinan tangan, hingga sebagai sumber energi terbarukan.
Urgensi pengembangan industri bambu di Indonesia juga diperkuat oleh fakta bahwa deforestasi masih menjadi ancaman besar bagi keberlanjutan lingkungan. Deforestasi tidak hanya mengancam keseimbangan ekosistem, tetapi juga meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan longsor, yang sering terjadi di daerah-daerah dengan tingkat kehilangan tutupan hutan yang tinggi. Bambu, dengan akarnya yang kuat dan kemampuannya dalam memperbaiki kualitas tanah, dapat berfungsi sebagai pengendali erosi alami yang efektif dan penahan air hujan, sehingga dapat mengurangi risiko bencana tersebut.
Sejalan dengan meningkatnya permintaan global akan produk yang ramah lingkungan, bambu menjadi komoditas yang sangat potensial untuk dikembangkan. Selain menyerap CO2 lebih banyak, bambu juga menghasilkan oksigen lebih tinggi, sehingga mampu membantu mengurangi polusi udara secara signifikan. Oleh karena itu, pengembangan sektor industri bambu tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Proyek ini bertujuan untuk mengintegrasikan potensi alam yang ada dengan teknologi modern guna menciptakan produk-produk inovatif berbasis bambu yang
dapat bersaing di pasar global, sekaligus mendukung kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Melalui proyek “Arsinggaru Bambu Nusantara,” diharapkan dapat tercipta ekosistem baru yang mendukung tumbuhnya industri bambu yang berkelanjutan. Proyek ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam pengolahan bambu, baik sebagai produk akhir yang memiliki nilai tambah maupun sebagai bahan baku untuk berbagai industri lainnya. Dengan adanya pendekatan holistik ini, diharapkan bambu dapat menjadi solusi nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam lokal yang berkelanjutan.